16.3.09

Jangan Risaukan "Cairan Tubuh"


Para wanita selalu dibuat risih dengan tubuhnya sendiri. Banyak anggapan, wanita tidak boleh tampak kusut, berkeringat, dan kotor. Dalam hal kehidupan seksual, wanita tidak boleh banyak mengeluarkan cairan yang akan membuatnya "becek".

Padahal, cairan itu normal, dan sama sekali bukan kesalahan bila seorang wanita "basah" selama mengalami rangsangan seksual. Tak perlu merasa risih atau tak sempurna hanya gara-gara munculnya cairan yang tak bisa dikontrol itu.

Pengekangan wanita terhadap pengeluaran cairan vagina saat sedang berhubungan seksual, hanya akan membuatnya tidak bisa rileks dan menikmati rangsangan. Akibatnya, orgasme pun susah didapat. 

Biarkan saja tubuh melakukan fungsinya. Nikmati segala sensasi yang ada. Jangan terlalu khawatir.

Mungkin banyak wanita merasa khawatir, cairan yang dikeluarkannya saat sedang mendapat rangsangan adalah urin. Bukan, sama sekali bukan. Karena, jarang sekali urin keluar menjelang orgasme, kecuali ada masalah serius dengan kandung kemih Anda. Lagipula, tentu Anda bisa merasakan perbedaannya, bukan? 

Sebagaimana pria, wanita juga memiliki organ seksual yang fungsinya mirip dengan kelenjar prostat pada pria. 

Prostat wanita sebenarnya adalah kumpulan kelenjar paraurethral. Kelenjar ini mengelilingi urethra wanita di semua sisi, dan di dalamnya terdapat banyak pembuluh-pembuluh kecil. Kelenjar paraurethral juga disebut 'Skene's Glands'. Saat gairah seksual bangkit, kelenjar para urethral akan terisi dengan cairan alkaline yang sama dengan prostat pada pria.

Jadi, mulai sekarang, tak perlu risau dan berusaha menahan cairan tubuh Anda. (sm)